Terkini, Gorontalo — Pernyataan datang dari Menteri Investasi/Kepala BKPM sekaligus Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) VI Partai Golkar Provinsi Gorontalo, akhir pekan lalu.
Dalam pidato pembukaannya, Bahlil menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam seperti tambang tidak boleh hanya menguntungkan korporasi besar, tetapi harus menjadikan masyarakat daerah sebagai tuan di negeri sendiri.
“Saya akan cek aturan mana yang baik. Yang penting, masyarakat di daerah juga harus diperhatikan,” tegas Bahlil disambut tepuk tangan peserta Musda.
Pernyataan tersebut menjadi sorotan penting karena disampaikan langsung di hadapan Gubernur Gorontalo dan para tokoh politik daerah, di tengah menguatnya polemik pengelolaan tambang emas di Bone Bolango yang melibatkan PT Gorontalo Minerals (GM).
Saat ini, ribuan warga di sekitar wilayah konsesi tambang PT GM sedang dalam kondisi cemas dan terancam kehilangan mata pencaharian.
Dari penambang rakyat, tukang ojek, pedagang kecil, hingga kuli panggul (dikenal sebagai kijang) menggantungkan hidup mereka di wilayah tersebut.
Pernyataan Bahlil dianggap sebagai angin segar dan sinyal kuat dari pusat bahwa suara rakyat Gorontalo mulai didengar.
“Ini momentum penting. Kalau pusat sudah bicara soal keadilan, daerah harus segera merespons. Jangan sampai rakyat dibiarkan berhadapan sendiri dengan kekuatan korporasi,” ujar Lion Hidjun, salah satu aktivis yang selama ini berjuang untuk hak rakyat di wilayah tambang.
Lebih lanjut, desakan agar Pertambangan Rakyat dikembalikan kepada warga lokal kini semakin menguat. Mereka menilai bahwa selama ini terlalu banyak lahan rakyat yang dikunci atas nama investasi, namun hasilnya tidak pernah benar-benar dinikmati masyarakat.
Dengan kehadiran langsung Gubernur Gorontalo di forum yang sama, publik kini menunggu, apakah kepala daerah akan berdiri bersama rakyat atau tetap berdiri di belakang investor besar.
“Ingat..ejarah akan mencatat siapa pemimpin yang berpihak pada rakyat, dan siapa yang membiarkan rakyat terusir dari tanahnya sendiri,” tegasnya.










